1. Bawang
                                  
                                                         Sumber: namnak.com
     Siapa yang menyangka bawang termasuk jenis umbi? Apalagi, bawang tidak dijadikan kudapan seperti umbi yang biasanya kita kenal. Bawang biasanya hanya digunakan sebagai pelengkap ataupun bumbu makanan. Namun, umbi sebenarnya merupakan bagian tanaman yang terdapat dan hidup di bawah tanah lho. Jadi, sah-sah saja jika bawang dikategorikan sebagai umbi. Bawang sendiri juga terdiri atas beberapa jenis. Diantaranya ialah bawang putih, bawang merah, bawang bombai, serta daun bawang.
2. Wortel
                                               
                                                         Sumber: resepkoki.id
      Selain bawang, wortel juga membuktikan bahwa umbi tidaklah selalu identik dengan karbohidrat. Ada juga lho jenis umbi yang kaya serat. Umbi panjang berwarna orange ini biasanya kita temukan pada campuran sayur sop. Selain itu, untuk wortel juga sering dijadikan sebagai jus yang segar sekaligus menyehatkan.
      Kandungan paling banyak pada wortel adalah air dan karbohidrat. Wortel sedikit mengandung lemak dan protein, namun kaya akan vitamin. Salah satunya adalah vitamin A dalam bentuk beta karoten.
Kandungan vitamin lain dari wortel, antara lain:
  • BiotinBiotin yang merupakan salah satu vitamin B ini sangat berperan penting dalam metabolisme lemak dan protein.
  • Vitamin K1Juga dikenal sebagai phylloquinone. Vitamin K penting untuk pembekuan darah dan dapat menjaga kesehatan tulang.
  • Vitamin B6Vitamin B6 bersama dengan jenis vitamin B lain sangat berperan dalam mengubah makanan menjadi energi.
  • KaliumKalium merupakan mineral penting dalam membantu berbagai fungsi tubuh, sebagai sumber tenaga dan kekuatan otot, nutrisi bagi jantung, juga membantu mengendalikan tekanan darah.
      Selain vitamin, wortel juga mengandung senyawa tanaman, seperti alfa-karoten, lutein, polyacetylenes dan antosianin.

Manfaat Mengonsumsi Wortel

      Kandungan vitamin A pada wortel sangat baik untuk kesehatan mata. Maka dari itu, mengonsumsi wortel sangat disarankan khususnya bagi orang yang mengalami rabun senja atau buta malam hari. Memberikan wortel pada anak sejak dini, merupakan langkah yang baik untuk mencegah rabun senja.
Di samping menjaga kesehatan mata, manfaat wortel lainnya bagi kesehatan adalah:
  • Dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker, karena wortel kaya akan karoten sehingga efektif dalam perlindungan terhadap beberapa jenis kanker, baik kanker prostat, kanker usus besar, dan kanker perut.
  • Dapat mengurangi tingkat kolesterol tinggi yang menjadi faktor risiko penyakit jantung.
  • Dapat menurunkan berat badan karena dapat mengenyangkan, sehingga mengurangi asupan kalori pada makanan berikutnya.
     Dari berbagai penelitian, sudah tidak diragukan lagi bahwa manfaat wortel sangat baik bagi kesehatan karena kandungan karoten dan zat gizi lain di dalamnya. Mengonsumsi wortel untuk mencukupi kebutuhan vitamin A sangat dianjurkan, dibandingkan dengan mengonsumsi suplemen vitamin A. Suplemen vitamin A dosis tinggi sebaiknya dikonsumsi hanya dengan rekomendasi dokter.
3. Bengkuang
      Dilihat dari bentuk dan warnanya, kita memang bisa langsung mengenali umbi ini. Yup, bengkuang memang memiliki bentuk khas yang menyerupai gasing. Bagian luarnya berwarna putih kekuningan, sementara bagian dalamnya berwarna putih bersih. Bengkuang biasanya digunakan sebagai campuran di rujak. Namun, bengkuang juga bisa dimasak lho. Mulai dari ditumis, digoreng, hingga dipanggang.
4. Kentang
       Jenis umbi ini juga memiliki bentuk khas, yakni bulat tak teratur. Permukaan luarnya berwarna coklat sementara bagian dalamnya berwarna kuning. Kentang termasuk jenis umbi yang paling sering kita temui di kehidupan sehari-hari. Soalnya, kentang sering sekali digunakan pada makanan. Seperti campuran sop, balado, serta pelengkap siomay. Tidak hanya itu, kentang juga sering dijadikan berbagai kudapan gurih maupun manis. Diantaranya ialah keripik kentang, kentang goreng, kroket, serta donat kentang.
      Kentang mempunyai banyak manfaat, diantaranya potasium, vitamin C, (sumber kedua setelah jeruk), menyimpan karbohidrat kompleks dan fiber atau pengganti gula darah (blood sugar), dan penjaga tekanan darah. Kentang juga mengandung vitamin B1, B2, dan B3 serta sedikit kandungan protein dan banyak mineral penting seperti besi, mangan, magnesium, fosfor, tembaga, dan kalium. Jumlah lemaknya sedikit, sehingga dapat menghalang endapan kolesterol di dalam lapisan saluran darah. Kentang cocok bagi yang mengalami kekurangan gula dalam darah serta sumber terbaik pembentukan zat besi dalam darah. Kentang juga menjamin sistem ketahanan badan karena kandungan vitamin serta kalsium tinggi. 
Dengan banyaknya kandungan gizi maka kentang juga memiliki banyak manfaat, antara lain: 
  • Memelihara kesehatan sistem pencernaan karena mengandung serat yang cukup tinggi
  • Melawan penyakit, seperti penyakit jantung, gangguan saraf, tumor, dan dapat membantu mengurangi risiko kanker prostat dan kanker rahim. Kentang segar dengan kulitnya kaya antioksidan dari vitamin C. Hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa antioksidan flavonoid dan quercetin pada kentang memiliki sifat antikanker dan kardioprotektif
  • Mengurangi kadar kolesterol, karena kalorinya rendah
  • Baik untuk perkembangan otak karena adanya zat besi dan tembaga
  • Menghilangkan stress pikiran karena kandungan vitamin B6
5. Ubi Jalar
       Nah, umbi yang satu ini sering juga disebut ketela rambat. Di Indonesia, ada banyak jenis ubi jalar yang bisa kita temui. Mulai dari ubi putih, ubi orange, ubi Cilembu, hingga ubi ungu. Namun, bentuknya cenderung sama, yakni lonjong dan berisi. Secara umum, seluruh jenis ubi jalar juga terasa manis. Makanya, banyak yang menggunakannya sebagai campuran pada makanan manis. Misalnya seperti es krim, donat, dan berbagai jenis kue. Tapi, ubi jalar juga bisa langsung disantap setelah dikukus lho.
      Ubi jalar merupakan salah satu makanan yang sehat dan sangat baik untuk semua orang. Hal ini karena ubi jalar memiliki kandungan gizi karbohidrat kompleks yang tinggi, sehingga membuat energi tidak terlepas sekaligus melainkan bertahap. Ubi jalar mengandung vitamin C tinggi berguna untuk merawat elastisitas kulit, serta vitamin A dan beta karoten dari warna ungu, orange, dan merah pada ubi untuk melindungi paru dan mencegah kanker paru dan kanker mulut. Ubi jalar merupakan makanan yang memiliki rasa manis yang bebas lemak (indeks glikemiknya rendah), sehingga cocok bagi penderita diabetes karena dapat mengontrol kadar gula darah. Selain itu, juga mengandung vitamin B6 yang dapat mencegah serangan jantung dan kalium yang berfungsi menstabilkan tekanan darah dan dapat mengurangi stress. Serat tinggi dan kandungan zat bsi, folat, tembaga, dan mangan pun ada pada ubi jalar.
6. Singkong
Sumber: vebma.com
       Umbi yang satu ini dikenal sebagai ubi kayu atau ketela pohon. Soalnya, permukaan singkong berwarna coklat menyerupai kayu. Selain itu, Permukaannya juga terasa lebih keras dibandingkan ubi jalar. Berbeda dengan ubi jalar yang terlihat ‘gemuk’, singkong terlihat lebih ramping. Tapi, singkong juga bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan. Mulai dari makanan yang asin hingga makanan yang manis. Misalnya seperti singkong rebus, getuk, singkong goreng, hingga keripik singkong.
      Umbi singkong memiliki kandungan kalori, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, zat besi , vitamin B dan C, dan amilum. Daun singkong mengandung vitamin A, B1, C, kalsium, kalori, fosfor, protein, lemak, hidrat arang, dan zat besi. Sementara kulit batang, mengandung tanin, enzim peroksidase, glikosida, dan kalsium oksalat. Menurut pakar tanaman obat, singkong memiliki efek farmakologis sebagai antioksidan, antikanker, antitumor, dan menambah nafsu makan.
Beberapa manfaat umbi singkong antara lain:
  • Melancarkan pencernaan karena singkong banyak mengandung serat yang tidak larut dalam air. Serat jenis ini berfungsi memperlancar proses buang air besar serta mampu menyerap dan membuang toksin dalam usus, sehingga pencernaan menjadi sehat
  • Obat luka bernanah dan terbakar. 
  • Obat panas dalam. Air perasan umbi dapat mengobati luka pada lambung, karena fungsinya sebagai antibiotik. Sedangkan bagi penderita panas dalam air perasan umbi singkong tersebut dapat mendinginkan daerah pencernaan
  • Diet. Karena mengandung kalori yang rendah dari nasi dan roti. 
7. Talas
       Dibandingkan ubi jalar dan singkong, ukuran talas jauh lebih besar. Namun, rasa talas cenderung hambar sehingga tidak terlalu nikmat jika dikonsumsi langsung. Biasanya talas yang dikukus dapat diberikan cocolan berupa gula merah cair. Kabar baiknya, talas cocok dijadikan berbagai olahan makanan. Diantaranya adalah keripik, ice cream, puding, serta berbagai jenis kue. Selain nikmat, warna ungu dari talas tentu membuat makanan terlihat lebih menarik. Tapi, untuk makanan gurih seperti keripik, sebaiknya gunakan talas yang putih, ya!
      Talas merupakan tumbuhan yang 90% bagiannya dapat dimanfaatkan. Bagian tanaman talas yang dapat dimanfaatkan yaitu umbi, tunas muda, dan daun. Sedangkan pelepah dan daun talas dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan, obat, maupun pembungkus makanan. Bagian yang tidak dapat di manfaatkan hanyalah akar-akar serabutnya.
     Dalam talas terdapat kandungan gizi karbohidrat yang tinggi pada umbinya, dan juga mengandung rendah lemak, serta protein. Kandungan protein pada daun talas lebih tinggi dari umbinya. Selain itu,dalam umbi talas juga mengandung vitamin, diantaranya vitamin C, vitamin B, vitamin B6, dan beta karoten (nutrisis setara vitamin A), serta terdapat kandungan serat yang cukup baik. Talas juga mengandung beberapa unsur mineral.
Beberapa manfaat talas, antara lain:

  •  Kandungan serat dapat memperlancar kerja pencernaan. Apabila dibuat bubur talas dapat dikonsumsi sebagai makanan bayidengan tingkat alergi yang rendah dan melancarkan pencernaan.
  • Secangkir talas mengandung vitamin C yang cukup baik untuk memperkuat pertahanan tubuh, vitamin B membantu menjaga imunitas tubuh, dan vitamin E menurunkan resiko terkena serangan jantung.
  • Kandungan beta karoten pada talas bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata, kulit, dan meningkatkan fertilitas.
  • Kebutuhan beragam mineral dapat terpenuhi dengan satu cangkir talas, karena mengandung magnesium, fosfat, dan tembaga yang dibutuhkan manusia setiap hari.
  • Daun, kulit, dan ampas umbinya dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak (misalnya daunnya untuk pakan ikan gurame)

8. Suweg
       Nah, umbi yang namanya diambil dari bahasa Jawa ini ukurannya lumayan besar. Makanya, dalam bahasa Inggris disebut sebagai elephant foot yam. Di daerah Jawa Tengah, suweg sering dijadikan sebagai pengganti nasi. Cukup direbus hingga matang, suweg pun siap disantap. Kandungan gula pada suweg juga rendah lho. Jadi, bisa nih untuk kita yang sedang menjalani program diet.
      Suweg (Amorphophallus campanulatus) merupakan salah satu jenis umbi komoditas lokal Indonesia. Karena secara turun temurun suweg telah dikonsumsi oleh masyarakat di beberapa daerah di Indonesia. Namun demikian pengolahannya menjadi pangan fungsional masih terbatas. Padahal dengan kadar seratnya yang cukup tinggi, umbi ini mempunyai potensi mencegah beberapa penyakit degeneratif, termasuk penyakit jantung koroner, melalui mekanisme penurunan kolesterol dalam darah (Ardhiyanti, 2008).
     Suweg dipelihara untuk dimakan umbinya. Secaratradisional parutan umbinya yang segar dapat dipakaiuntuk obat luka. Umbi suweg mengandung kristal kalsiumoksalat yang membuat rasa gatal, senyawa tersebut dapatdihilangkan dengan perebusan. Burkill (1966) menyatakanbahwa suweg mempunyai kadar karbohidrat antara 80-85% (berat basah). Umbi suweg yang telah siap digunakan dapat dilihat pada Gambar berikut:
     Umbi suweg mengandung karbohidrat relatif tinggi, dimana dalam 100 gram bahan baku memiliki kandungan 15, 7 gram atau 80% sampai dengan 85%. Kandungan karbohidrat pada umbi suweg dapat dijadikan beraneka produk seperti tepung suweg walaupun masih belum populer bila dibandingkan dengan tepung singkong dan jenis tepung lainnya (Lingga, 1997).
Sifat Fisik dan Kandungan Kimia Umbi Suweg (Amorphophallus campanulatus BI)
     Tanaman suweg adalah tanaman liar dan tumbuh baik di tempat – tempat yang lembab dan terlindungi dari sinar matahari. Tanaman suweg banyak tumbuh di hutan dan salah satu jenis umbi – umbian yang dapat hidup di dalam naungan tanaman hutan yang tinggi, tanpa dipelihara dan perawatan secara kontinyu serta relatif tahan terhadap penyakit. Ukuran umbi suweg bisa mencapai diameter 40 cm, bentuknya bundar pipih, diameter tinggi umbi bisa mencapai 30 cm, umbinya memiliki bobot kurang lebih 5 kg ( Pinus, 1997)Sebagai sumber bahan pangan, suweg sangat potensial, karena dilihat dari komposisi utamanya adalah setiap 100 g suweg mengandung protein 1.0 g, lemak 0.1 g, karbohidrat 15.7 g, kalsium 62 mg, besi 4.2 g, thiamine 0.07 mg dan asam askorbat 5 mg.
     Suweg merupakan jenis umbi-umbian yang mempunyai kadar pati sebesar 18,44% (Utomo dan Antarlina, 1997). Pati suweg adalah tepung pati yang diperoleh dari proses ekstraksi umbi suweg. Kadar pati dalam pati sebesar 88,5%. Keunggulan pati suweg antara lain mempunyai kadar amilopektin yang tinggi yaitu 75,5% (Wankhede dan Sajjan, 1981).
     Menurut Soetomo (2008), suweg merupakan sumber pangan yang sangat potensial. Komposisi utamanya adalah karbohidrat sekitar 80-85%. Kandungan serat, vitamin A dan B juga lumayan tinggi. Setiap 100 gram suweg mengandung protein 1.0 gram, lemak 0.1 gram, karbohidrat 15.7 gram, kalsium 62 mg, besi 4.2 gram, thiamine 0.07 mg, dan asam askorbat 5 mg. suweg juga baik dikonsumsi bagi penderita diabetes karena indeks glisemik rendah yaitu 42. Bahan pangan dengan indek glisemik rendah dapat menekan peningkatan kadar gula darah penderita diabetes.
9. Gadung
      Kalau anda berasal dari Kuningan, pasti familiar dong dengan umbi yang satu ini. Yup, gadung memang sering diolah menjadi  keripik dan menjadi oleh-oleh khas Kuningan. Rasa gurihnya pas banget untuk kita yang suka ngemil. Selain itu, gadung juga bisa dikonsumsi setelah direbus lho. Kalau melihat gadung yang belum diolah, kita pasti langsung ingat dengan sirsak. Soalnya permukaan gadung punya duri-duri tumpul. Tapi, gadung berwarna seperti bengkuang.
10. Ganyong
       Kalau tidak tahu, mungkin kita akan mengira ganyong adalah lengkuas. Memang mirip sih, tapi permukaan ganyong bersisik. Berbeda dengan lengkuas yang beruas. Ganyong sendiri termasuk jenis umbi yang dapat dijadikan makanan pokok. Selain itu, ganyong juga bisa diolah menjadi kerupuk. Soal rasa dan tekstur, ganyong mirip seperti ubi jalar.
11. Uwi

       Seperti gadung, uwi juga punya ukuran yang besar dan berduri. Bedanya, uwi tidak hanya terdiri dari satu jenis saja. Ada uwi berwarna putih, gading, serta ungu. Rasa umbi uwi memang cenderung hambar. Tapi teksturnya pulen kok. Kita dapat mengukus uwi dan menjadikannya sebagai kudapan yang mengenyangkan.
12. Gembili
       Umbi gembili berbentuk hampir menyerupai tabung. Sayangnya, umbi ini tidak begitu tenar. Biasanya sih gembili banyak dikonsumsi di daerah Gunung Kidul. Ada banyak cara lho untuk mengolahnya. Mulai dari dikukus, direbus, digoreng, hingga dibakar.
13. Garut
Sumber: khasiat.co.id
      Dalam bahasa Inggris, umbi ini disebut sebagai arrowroot. Soalnya, bentuknya mirip seperti busur panah. Soal tekstur, garut memiliki tekstur lembut dan mudah dicerna. Selain itu, garut juga mengenyangkan lho. Jadi kita bisa mengonsumsinya sebagai pengganti nasi. Selain itu, garut bisa dijadikan bahan baku emping, dodol, serta kue semprit.
      Wah, ternyata banyak ya umbi-umbian di Indonesia yang sering kita temui. Umbi-umbi ini memiliki tekstur dan rasa yang bervariasi. Makanya, penggunaannya di masakan juga berbeda-beda. Mulai dari makanan pokok, campuran sop, camilan, hingga berbagai jenis kue. Jenis umbi yang mana yang jadi favorit anda?