PRINSIP KERAJINAN BAHAN LUNAK
Keragaman jenis kerajinan bahan lunak alam dan buatan terlihat melalui produk-produk yang dijajakan tersebar di berbagai daerah perkotaan. Sebut saja jenis bahan lunak polymer clay, lilin, sabun, gips, fiberglass, dan sebagainya. Produk yang dihasilkan berupa bingkai foto, hiasan, gantungan kunci, dan sebagainya. Pasar impor telah mendominasi penggunaan bahan lunak tersebut sebagai bahan kerajinan. Kehadirannya membangkitkan pesona, daya pikat dan keunggulan, terutama untuk konsumen yang mengejar keindahan, kepraktisan, dan ekonomis.
Teknik yang digunakan juga sangat bervariasi, di antaranya bisa berupa teknik menggunting, mengecor, menempel, melipat,mencetak, memahat, dan juga membentuk. Semua disesuaikan dengan desain dan jenis bahan yang digunakan. Bahan-bahan yang digunakan memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda-beda.
Pada praktiknya kerajinan dibuat dengan mempertimbangkan wilayah
kerja dengan beberapa prinsip berikut ;
1. Keterampilan Tangan
Kerajinan dibuat dengan menggunakan keterampilan tangan. Meskipun diproduksi banyak, produk kerajinan masih tetap mengandalkan tangan. Sementara itu, industri bertumpu pada kekuatan mesin. Inilah yang membedakan antara produk kerajinan dan produk industri.
2. Keterampilan Teknik
Pembuatan benda-benda kerajinan dilakukan secara berulang-ulang dan didasari oleh keterampilan teknik/keprigelan. Sehingga produk yang dihasilkan sudah tentu memiliki kekhasan tangan yang nampak dengan detail, rumit, dan hanya bisa dilakukan dengan keterampilan teknik yang dimiliki oleh tangan seseorang.
3. Kedaerahan/Tradisional
Kerajinan merupakan benda-benda yang mempunyai nilai guna praktis, bersifat universal, dibuat dengan keterampilan teknik tangan namun masih dipengaruhi oleh adat istiadat setempat.
Prinsip pembuatan kerajinan bahan lunak alam dan buatan memiliki kecenderungan yaitu sengaja dibuat orang secara khusus dan sangat mempertimbangkan aspek pemaduannya. Pemaduan yang dimaksud adalah penggunaan bahan lain dengan warna dan bentuk yang berbeda tetapi padu dengan bahan dasarnya. Pemaduan juga dapat dilakukan dengan bahan serupa tetapi dibuat dengan karakteristik yang berbeda. Secara umum jenis karya ini dapat dipilah menurut manfaatnya, sebagai
berikut.
1. Kelengkapan Busana
Produk kerajinan bahan lunak dibuat dengan mempertimbangankan produk tersebut dapat mempercantik diri dalam menggunakan busananya. Contohnya produk-produk aksesoris seperti gelang, kalung, bros, dan
cincin.
sumber : qlapa.com
2. Kelengkapan Suatu Benda
Kerajinan bahan lunak yang difungsikan sebagai kelengkapan suatu benda. Sebagai contoh, kotak tisu yang dilengkapi dengan hiasan keramik pada bagian muka. Jika kotak tisu sudah tidak terpakai,
keramik dapat dilepas dan dipasangkan pada kotak tisu lainnya.
sumber : en.indotranding.com
3. Kelengkapan Rumah/Bangunan
Produk kerajinan dapat dijadikan manfaat sebagai pelengkap rumah/bangunan tertentu. Contohnya, air mancur berbentuk kodok di taman rumah.
sumber : pixabay.com
4. Kelengkapan Keperluan Ritual/Upacara Adat
Banyaknya ritual/upacara adat Nusantara, tentunya bervariasi pula kerajinan bahan lunak yang dapat dimanfaatkan sebagai pelengkap upacara. contohnya lilin. Lilin banyak digunakan untuk berbagai acara ritual dan pesta adat.
sumber : kliping.co
Berdasarkan prinsip kebermanfaatan di atas maka kerajinan bahan lunak dapat dikategorikan sebagai produk-produk berikut.
1. Menambah keindahan
Keberadaan kerajinan bahan lunak dapat memperindah penampilan.
2. Memberi penekanan atau kekhasan pada suatu benda
Jika diberi kerajinan bahan lunak, maka sesuatu akan terkesan khas.
3. Menjadi persyaratan pemakaian
Kerajinan bahan lunak merupakan persyaratan untuk dipakai, jika tidak digunakan maka tidak berarti apa-apa.
4. Merupakan pertanda atau simbol
Produk kerajinan bahan lunak dijadikan sebagai pertanda atau simbol suatu kepentingan.
5. Dibuat khusus sesuai benda aslinya (duplikasi)
Kerajinan bahan lunak dibuat secara khusus menyerupai bentuk aslinya untuk alasan dan kebutuhan tertentu.
6. Sebagai bagian dari karya seni
Karena mencerminkan ekspresi keberagaman budaya Nusantara, maka kerajinan bahan lunak merupakan bagian dari karya seni.
Pengrajin bahan lunak alam, meskipun produktif dan menghasilkan produk yang bermutu, keberadaannya semakin menipis. Hal ini dikarenakan bahan alam lebih sulit untuk didapat. Sementara bahan lunak buatan lebih dapat berkembang karena daya jualnya tinggi, lebih praktis, dan ekonomis. Meskipun demikian, jika dipelajari dengan baik, maka menghasilkan produk baru yang dapat meningkatkan mutu kerajinan yang berciri khas Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar