Lampu Pijar (biasa)
Dikembangkan Thomas Alfa Edison ini memakai filamen tungsten yaitu semacam kawat pijar didalam bola kaca yang diisi gas nitrogen, argon, kripton, hidrogen dan sebagainya. Lampu ini membutuhkan lebih banyak energi dibandingkan lampu TL untuk mendapatkan tingkat terang yang sama. Lampu pijar atau bohlam biasa ini hanya bertahan 1000 jam atau untuk rata-rata pemakaian 10 jam sehari semalam, hanya bertahan kira-kira 3 – 4 bulan, dan setelah itu kita harus membeli bohlam baru. Warna cahaya lampu pijar adalah kuning derajat suhu warna 2’500 – 2’700 K (Kelvin)
Lampu TL (Fluorescent)
Dengan jumlah watt (energi listrik) yang lebih kecil, lampu TL atau neon lebih murah digunakan daripada membeli lampu pijar biasa, dan saat ini jenis lampu TL juga bervariasi baik bentuk, fitting pemasangan, serta warna cahayanya ada yang putih, kuning, dan warna lainnya.
kuning (2’700 K – 3’000 K)
netral (3’500 K – 4’500 K)
putih (5’500 K – 6’500 K)
netral (3’500 K – 4’500 K)
putih (5’500 K – 6’500 K)
Lampu Halogen
Lampu jenis ini merupakan lampu spot yang baik. Lampu spot adalah lampu yang cahayanya mengarah ke satu area saja, misalnya lampu untuk menerangi benda seni secara terfokus.
Warna cahaya lampu halogen adalah:
halogen biasa: kuning 3’000 Khalogen high pressure: putih 6’000 K
Lampu LED
Lampu LED memancarkan cahaya lewat aliran listrik yang relatif tidak menghasilkan banyak panas. Karena itu lampu LED terasa dingin dipakai karena tidak menambah panas ruangan seperti lampu pijar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar